Pages

Rabu, 16 Maret 2011

Teknologi Komputer 2010: triBook



Pihak dari Apple telah membocorkan beberapa informasi layak di internet dengan konsep terbaru mereka: Tribook.
Ya, saya juga cukup terkesan pada layar yang dapat melipat keluar ke tiga. Layar ini sisi yang sempurna terjepit di antara layar utama dan keyboard. Setiap kali seorang pengguna ingin menggunakan triBook, ia akan membuka itu seperti membuka kotak kardus. Seorang pengguna juga memiliki pilihan untuk menggabungkan semua tiga layar untuk tampilan lansekap sekitar 21 inci.

Tidak banyak yang diketahui tentang fitur-fitur lain triBook itu, selain ia datang dengan "kick-ass". Ini juga memiliki banyak I / O konektor, sebuah SuperDrive 8x, ditambah MacBook Pro CPU-kaliber.

”Sekarang, triBook ini hanya konsep, tapi aku bisa dengan mudah melihatnya menjadi standar untuk laptop. Lagi pula, siapa yang tidak ingin lebih real estat untuk layar laptop mereka? Itu saja sudah cukup untuk mengkonversi saya pengguna Mac, dan saya yakin banyak orang juga akan Apple mengkonversi jika ini pernah mendapat massa-dipasarkan.”kata seorang pengguna teknologi computer.

Jumat, 03 Desember 2010

for all my friend

I don't want you, I need you..
You're not my friend, you're my best friend..
I don't like you, I love you..
And I'm glad I found you because I was absolutely lost without you..

Jumat, 12 November 2010

Night At The Museum

Film ini menceritakan tentang sebuah museum yang sangat menarik.
Museum ini berisi miniatur-miniatur manusia purba, hewan purba, fosil dinosaurus, pahlawan-pahlawan dunia, dan masih banyak lagi yang lain. Semua miniatur itu hidup pada malam hari. Itu semua berkat suatu benda milik Raja yang berada di museum itu.
Tapi suatu hari benda itu ingin dicuri, dan terjadilah pertempuran antara semua miniatur dan penjahat-penjahat itu.
Lihat selengkapnya sendiri...

Jumat, 05 November 2010

SANTO MARTINUS

*      Martinus lahir di Hungaria Barat, sekitar tahun 316, dari keluarga kafir. Pada umur muda ia masuk tentara, dan dalam rangka tugas sampai di Perancis. Di situ ia dibaptis pada umur delapan belas tahun. Ia lalu meninggalkan tentara dan menempuh hidup rahib (pertapa) di bawah pimpinan santo Hilarius. Dalam tahun 371 ia dipilih menjadi uskup Tours di Perancis. Sebagai uskup, ia tetap berusaha untuk hidup sebagai rahib dan masih mendirikan beberapa biara. Pada akhir abad keempat itu, orang-orang kota hampir semua Kristen, tetapi orang di pedesaan masih tetap kafir. Martinus lalu mulai mewartakan Injil, dengan hasil baik. Ia meninggal dunia pada tahun 397.

*     Pada suatu malam dalam musim dingin tersebutlah seorang perwira yang sedang dalam perjalanan dinas. Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang pengemis yang menggigil kedinginan. “Bagaimana aku dapat membantu orang yang malang ini?” pikirannya. Sebab, perwira itu tidak membawa uang sepeser pun. Lalu ia melepas mantolnya dan dengan pedangnya dibelahnya menjadi dua. Yang separuh diberikannya kepada pengemis itu. Gemetar ia menerimanya.
Perwira Romawi itu bernama Martinus, seorang kelahiran Hungaria yang dibesarkan di Italia. Sudah lama ia tertarik pada agama Kristen, tetapi sampai saat itu ia masih magang. Malam itu juga Martinus seakan-akan mendengar Kristus berkata kepada para malaikat: “Dia seorang magang, tetapi sudah memberikan separuh mantolnya kepadaKu.” Sabda ini meneguhkan niat Martinus. Dan tak lama kemudian ia pun dibaptis. Lalu ia minta berhenti dari dinas ketentaraan. “Saya ini tentara Kristus, karena itu saya tak boleh berperang,” katanya. Atasannya dan perwira-perwira lain menuduhnya pengecut. Tetapi dengan lantang ia menjawab: “Saya sedia berdiri tanpa senjata di tengah-tengah dua barisan yang sedang bertempur.” Akhirnya, permintaan berhenti dikabulkan. Martinus kemudian menjadi murid S. Hilarius di Poitiers (Perancis) dan diutus ke Iliricum (Yugoslavia) untuk memberitakan Injil. Tetapi karena perlakuan buruk dari kaum Arian, ia mengundurkan diri dan bertapa di sebuah pulau dekat pantai selatan Perancis. Pada usia 45 tahun ia menggabungkan diri lagi dengan Hilarius dan mendirikan serikat rohaniwan setengah pertapa di Liguge. Inilah biara pertama di Perancis. Lima tahun kemudian umat di Tours memilihnya menjadi uskup.
Martinus sangat giat dalam menyebarkan Kabar Gembira. Khotbah-khotbahnya ditunjang oleh banyak keajaiban. Dengan jalan kaki, naik keledai atau dengan perahu layar ia mengunjungi semua desa di keuskupannya. Ia tak gentar menghancurkan tempat-tempat pemujaan berhala, namun ia pun tanpa takut-takut menentang hukuman mati yang dijatuhkan kaisar terhadap tukang-tukang sihir dan penyebar ajaran sesat. Itulah sebabnya ia tidak disukai oleh orang-orang Kristen yang fanatik. Tetapi Martinus tetap pada pendiriannya: menjunjung tinggi keadilan dan menentang sistem paksaan. Martinus merupakan salah seorang di antara orang-orang suci pertama yang bukan martir.
Martinus (316-397), biarawan dan uskup; lahir di Sabari (Hungaria) dan meninggal di Tours (Perancis). Lambang : seorang perwira Romawi menunggang kuda, membagi dua mantolnya dan memberikannya sebagian kepada seorang pengemis.

Budaya Mencuci Tangan

Budaya yang ada di sekitar kita belum kita sadari sepenuhnya. Mungkin setiap hari kita melakukannya, atau mungkin juga kita tidak pernah memperhatikannya secara detail. Secara tidak sadar, budaya itu akan terus berpengaruh pada kehidupan atau pribadi kita, dan pada akhirnya nanti akan sangat berpengaruh pada kehidupan bangsa Indonesia.
            Arti budaya di benak kita mungkin adalah budaya seperti tari-tarian, bahasa, pakaian adat, musik tradisional, rumah adat, lagu daerah, dan lain-lain. Namun, yang akan penulis bahas di sini bukanlah budaya yang seperti itu. Budaya yang akan penulis bahas adalah budaya yang berarti kebiasaan. Dimana kebiasaan adalah hal-hal yang rutin atau sering kita lakukan, baik yang kita sadari maupun tidak seperti yang penulis katakan di atas tadi. Di sini penulis akan mengulas secara lebih mendalam hubungan antara kita dan budaya.
            Budaya yang akan penulis ulas tidak akan ‘muluk-muluk’, disini penulis akan membahas budaya yang sangat dekat dengan kita namun sering kita abaikan, yaitu : budaya mencuci tangan sebelum makan. Memang budaya mencuci tangan sering kita abaikan. Namun, kita harus memperhatikan efek bagi kita dalam jangka panjang. Padahal rajin mencuci tangan dapat mencegah beragam penyakit seperti tifus, diare, cacingan, dan penyakit infeksi lainnya. Semua penyakit itu berawal dari tangan yang kotor. Pernyataan itu kiranya tidak berlebihan bila menelisik dampak yang timbul akibat tidak higienisnya kedua telapak tangan kita yang sering bersentuhan dengan mulut. Sebab, tangan adalah organ yang paling sering bersentuhan dengan segala sesuatu di tempat- tempat umum. Bayangkan, setiap hari bahkan setiap menit tangan bisa tercemar kuman, kapan pun dan di manapun.
Simaklah kegiatan Anda, mulai hendak berangkat ke kantor, mengunci pintu, dan di pegangan pintu ada kuman. Kemudian naik bus kota, di pegangan bus kota pun ada kuman, kemudian bayar ongkos sambil memegang uang yang juga ada kumannya.
Selanjutnya masuk kantor memencet tombol lift yang berkuman, pergi ke toilet dan menekan tuas kloset pun tetap ada kumannya. Duh, ada kuman di mana-mana. Jika tidak rajin mencuci tangan dengan benar memakai sabun, risiko tertular penyakit infeksi pun meninggi. Di Indonesia, angka kematian bayi, kematian ibu hamil, angka penyakit infeksi, dan penyakit gizi buruk masih tinggi. Kesemuanya itu antara lain disebabkan higienisitas buruk yang bersinergi dengan perilaku tidak sehat, serta rendahnya tingkat pendidikan ditambah lemahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat. Sering kali selepas bermain, anak-anak tidak mencuci tangan dulu, atau kurang bersih mencuci tangan, lalu langsung makan atau ‘ngemil’ jajanan di warung. Imbasnya, kuman berkumpul di jari dan kuku tangan. Dampaknya tak hanya mencemari dirinya sendiri, juga orang lain dan makanan yang mereka sentuh. Salah satu upaya pencegahan penyakit yang sangat mudah dan murah untuk dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Berdasarkan kajian WHO, cuci tangan menggunakan sabun dapat mengurangi angka diare hingga 47%.
Ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar, pasti kita selalu diingatkan untuk selalu mencuci tangan baik saat mengambil makanan, minuman atau melakukan hal-hal sepele lainnya. Mengapa kita selalu diingatkan akan hal tersebut ? Jawabannya karena telapak tangan kita mengandung berbagai kuman dan bakteri yang didapat saat kita melakukan aktivitas atau memegang sesuatu. Misalnya, ketika  berpergian dengan menggunakan bis. Di dalam bis, tangan kita pasti memegang sesuatu, entah itu jok kursi, besi tempat  bergelantungan saat berdiri. Nah, tempat-tempat tersebut pastilah mengandung banyak kuman dan bakteri karena merupakan bekas dari orang lain yang menempati tempat tersebut.  Jika kita kemudian setelah melakukan perjalanan tadi dan tidak  tidak segera mencuci tangan ketika akan mengambil sesuatu, maka kuman yang masih menempel di tangan saat di bis tadi , akan berpindah ke perut kita. Jika kita sudah demikian, tinggal menunggu waktu saja kita akan terkena penyakit seperti diare, dan penyakit gangguan pencernaan lainnya. Cuci tangan merupakan sebuah upaya untuk melepaskan atau bisa dikatakan membunuh mikroorganisme yang masih menempel di sekitar telapak tangan. Mikroorganisme ini, tidak hanya berlaku bagi mikroorganisme yang menempel di telapak tangan saja, melainkan juga mikrooranisme yang menempel di bagian terdalam kulit manusia. Sehingga dengan demikian, mencuci tangan dapat dikatakan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
            Memang, jika kita tidak dibiasakan dari kecil, maka sekarang pun kita sering melupakannya. Kita mengambil contoh yang dekat saja : seperti di sekolah, hampir semua anak jika bel jam istirahat berbunyi mereka langsung berbondong-bondong pergi ke kantin. Setelah itu mereka langsung mengantri untuk membeli makanan yang telah disediakan di kantin. Setiap penulis melihat anak-anak yang jajan di kantin, mereka tidak pernah mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, mereka langsung ‘mencomot’ makanan yang telah mereka beli. Kemungkinan pertama yaitu mereka terburu-buru untuk memakannya karena mereka lelah setelah beberapa jam menerima pelajaran dari para bapak-ibu guru.
Kemungkinan kedua : mereka memang belum terbiasa untuk mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan.
Selama ini memang penulis tidak pernah melihat anak-anak mencuci tangan terlebih dahulu, mungkin itu yang menjadi penyebab banyak anak yang sakit selain karena musim atau cuaca yang ‘tidak bersahabat’. Jika anak-anak lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatannya, mereka akan dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik. Karena dengan menjaga kebersihan dan kesehatan mereka pasti akan masuk sekolah dengan presentase yang lebih tinggi. Di sekolah, kita memang sudah disediakan banyak wastafel, tetapi fasilitas tersebut masih kurang dimanfaatkan dengan baik oleh siswa-siswi.
Mengingat betapa mudahnya bagi kita ketika melaksanakan cuci tangan baik di lingkungan sekitar kita, maka sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk selalu membiasakan bahkan pada akhirnya kita harus bisa membudayakan cuci tangan ini dalam kehidupan sehari-hari kita. Proses membudayakan cuci tangan ini bisa kita mulai dari lingkungan kita yang paling kecil yaitu rumah.
Rumah sebagai tempat tinggal bagi keluarga kita juga bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman-kuman yang berasal dari anggota keluarga lainnya. Kita tidak bisa menjamin 100% bahwa anggota keluarga kita bersih dari yang namanya bakteri atau kuman. Karena anggota keluarga kita mungkin mempunyai aktivitas di luar yang bisa saja bersinggungan dengan lingkungan penuh bakteri atau kuman. Oleh karena itu, ketika pertama kali ketika akan masuk rumah, sebagai orang yang paham akan kebersihan dan kesehatan badan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan kedua tangan kita. Jika perlu, ajaklah seluruh anggota keluarga lainnya membersihkan kedua tangan ketika akan masuk rumah. Dengan demikian, rumah yang kita tempati akan selalu bersih dan nyaman untuk ditempati.
Setelah membudayakan budaya cuci tangan di rumah, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara membudayakan cuci tangan kita di lingkungan kerja. Secara prinsip hampir sama ketika berada di lingkungan kerja manapun.  Tangan harus dicuci bersih dengan sabun dan air bersih. Jika dalam keadaan yang mengaharuskan mengambil sesuatu yang kotor dan berpotensi mengandung kuman yang banyak, maka gunakanlah sarung tangan yang tidak mudah sobek dan tidak bisa menyerap cairan. 
Salah satu lingkungan yang biasanya berpotensi sebagai tempat berkumpulnya kuman dan bakteri dan rentan akan penularan bagi siapapun adalah rumah sakit. Ya, karena di lingkungan rumah sakit yang secara notabene adalah tempat dimana orang-orang penuh dengan penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan kuman-kuman lainnya. Sehingga keadaan tersebut rawan akan penularan penyakit baik kepada para perawat, dokter, tenaga medis bahkan kepada pengunjung yang menjenguk saudaranya. Langkah yang perlu dilakukan untuk menghindari penularan tersebut bisa melalui mencuci tangan. Khusus di rumah sakit, mencuci tangan perlu dilakukan ketika bersentuhan langsung dengan pasien. Misalnya ketika memegang, menyentuh atau sekedar menyalami pasien.
Pada saat tindakan medis, bagi tenaga medis seperti dokter dan perawat mengenakan sarung tangan adalah wajib. Tindakan medis ini bisa saat operasi, atau sekedar melakukan prosedur rutin. Cuci tangan juga harus dilakukan saat sebelum dan sesudah menyiapkan sampai mengonsumsi makanan. Hal-hal lain yang mengharuskan kita mencuci tangan saat berada di rumah sakit adalah saat dalam keadaan memegang instrumen kotor, dan sebagainya.
Proses membudayakan di berbagai lingkungan tidak lengkap jika tidak disertai dengan teknik mencuci tangan yang benar. Teknik ini memang tidak menjamin seratus persen kuman akan hilang. Akan tetapi, setidaknya dengan mencuci tangan dengan mematuhi pedoman ini sebagian kuman atau bakteri yang hinggap di tangan kita akan hilang.
Pertama, awalilah dengan membasahi tangan terlebih dahulu. Kedua, jika tersedia sabun, maka oleskanlah (tidak usah menggunakan antiseptik). Ketiga, mulailah menggosok dengan teliti dan benar pada semua bagian tangan selama 15-20 detik. Perhatikan dengan teliti daerah di bawah jari kuku dan di selal-sela kaki. Terakhir, keringkanlah tangan dengan handuk kertas dan gunakan handuk tersebut untuk mematikan air. 
Kalau sudah nempel di tangan, bakteri tidak bisa dihilangkan dengan air saja. Penting untuk juga menggunakan sabun. Tidak perlu menggunakan sabun anti bakteri. Sabun biasa sudah cukup. Apa yang perlu diperhatikan kalau menggunakan fasilitas toilet umum? Setiap usai memakai fasilitas wc umum, cucilah tangan dengan air dulu, kemudian pakailah sabun cair. Sebaiknya jangan memakai sabun padat, karena sudah mengandung bakteri. Pakailah sabun cair. Kemudian bilas lagi dengan air untuk kemudian dikeringkan dengan tissue satu kali pakai.
Sebaiknya menghindari handuk yang digunakan lebih dari satu orang, karena bisa menularkan bakteri. Pemakaian handuk bisa saja dilakukan di rumah sendiri, tapi sebaiknya dihindari di tempat umum.
Cuci tangan salah satu cara paling efektif dan murah untuk mencegah penyakit seperti diare dan infeksi paru-paru. Selain itu cuci tangan pakai sabun tidak membutuhkan proses atau tahap-tahap yang rumit. Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit yang disebabkan kekurangan prasarana yang baik dan kebersihan yang kurang. Setiap hari lebih dari 5000 anak-anak di bawah usia lima tahun meninggal akibat diare. Mencuci tangan pakai sabun bisa mengurangi angka kematian pada anak-anak akibat diare, hingga separuhnya.
Cuci tangan pakai sabun bisa mengangkat bakteri yang menempel di tangan. Misalnya bakteri E.Coli, yang bisa menyebabkan terjadinya diare. Kalau  kita habis ke toilet kemudian tidak mencuci tangan, terutama setelah buang air besar, tinja atau faeces ini mengandung E.Coli yang punya peluang besar untuk menempel di tangan kita, walaupun kita sudah cuci tangan pakai air.
Dalam hal ini sabun bisa menjadi alat yang efektif untuk mengangkat bakteri. Mencuci tangan pakai sabun terutama setelah membuang air besar atau kecil dan sebelum makan bisa berpengaruh besar pada kesehatan, persentase hidup, dan kematian pada anak-anak.
Pentingnya mencuci tangan terus digalakkan oleh para tenaga medis, terutama karena perhatian masyarakat kepada kebersihan tangan masih kurang. Yang sering terlewat adalah membersihkan sekitar kuku dan sela-sela jari. Mengingat betapa mudahnya pelaksanaan cuci tangan ini jika dilihat dari caranya maupun bahayanya yang digunakan, maka proses membudayakan cuci tangan sebaiknya harus dimulai dari sekarang tanpa ditunda-tunda. Jika Anda menunda, maka kuman-kuman yang berada di telapak tangan akan hidup ‘nyaman’ di sana, dan pada akhirnya jika kita tidak berhati-hati ketika melakukan aktivitas misalnya mengkonsumsi makanan, maka tunggu saja penyakit akan datang menghampiri kita.
Mari kita budayakan mencuci tangan dari sekarang!!!

cerpenku

We Are Always Be There for You

            Tiga Serangkai. Ya, itulah sebutan bagi Naima, Looney, dan Denaz. Mereka memang sudah bersahabat dari kecil, jadi kemana-mana selalu bertiga. Suatu hari di ruang kelas 6A SD Harapan Kasih terdengar teriakan Denaz, "Hei, Naima, Looney, Try Out IPA kalian dapat berapa, hasilnya sudah keluar lho!" "Iya-iya, aku tahu, aku dapat 91. Emang  kamu dapat berapa?"Looney balik tanya. "Eit, tunggu dulu! Naima belum jawab pertanyaanku!"Denaz mengelak. "Aku dapat 95."jawab Naima rendah hati. "Ah sialan, aku kalah lagi dari kalian! Aku heran deh, nilai kalian itu selalu diatasku, kenapa sih kalian gak mau ngalah sama aku, padahal aku udah baik sama kalian, tapi..."omongan Denaz terputus. "Emang kamu dapat berapa sih?"tanya Looney. "88"jawab Denaz malu. Naima dan Looney tertawa. Naima memang anak paling pintar di kelasnya, dan teman-temannya belum bisa mengalahkan dia. Tiba-tiba Looney bersuara,"Jarang-jarang lho aku dapat nilai 9, makanya nanti sore aku shopping ke mall bareng mamaku sebagai hadiahnya!" "Ya ampun, Ney dapet nilai bagus itu sudah  seharusnya jadi ga usah pake hadiah-hadiahan lah!"sambung Naima bijak.
           
            Keesokan harinya hasil Try Out IPA II sudah muncul. Kali ini gantian Looney yang bertanya pada kedua sahabatnya itu. Tapi kini Denaz ga se-cerewet kemarin soalnya nilainya meningkat dan hampir menyalip si Naima. Looney:91, Denaz:90, dan Naima:93. Sementara nilai Denaz naik, sebaliknya nilai Naima malah turun. Looney dan Denaz juga masih bertanya-tanya ada apakah gerangan sampai-sampai nilai Naima turun, padahal sebelumnya nilainya ga pernah turun, kalau ga tetep ya pasti naik. Looney segera bertanya,"Kamu kenapa, Ma? Ga biasanya tuh nilai kamu turun, atau kamu ada masalah? Kami bisa bantu kok, bilang aja." Naima tidak menjawab karena masih dalam alam lamunan-nya, maka Denaz memutuskan untuk mengagetkan Naima,"Hey!" "Eh, iya kenapa?"Naima baru sadar."Kenapa nilaimu turun?"Looney kembali bertanya. "Hm...ga ada apa-apa kok, mungkin kemarin aku ga teliti aja jadinya nilaiku turun."jawab Naima terbata-bata. "Kamu habis nangis ya Ma! Kok matamu sembab gitu, merah lagi! Kamu pasti ada masalah, ayo dong cerita sama kita!"timpal Denaz memaksa. "Ah, ngarang kamu, siapa juga yang nangis! Aku cuma kelilipan kok!"jawab Naima sambil mengusap air matanya. "Ya udah deh terserah kamu aja, pokoknya setiap kamu ada masalah, kita siap bantu kok. Oh iya, aku kan udah menang dari kamu nih Ma, jadi aku minta mamaku untuk beli'in sepatu baru dan kalau sampai ga dituruti aku ga mau sekolah lagi!"kata Denaz sambil sedikit bercanda. "Ya ampun, kalian berdua ini ga ada bedanya ya! Dapet nilai bagus aja minta imbalan, itu udah kewajiban kita kale!"Naima menunjukkan kebijakannya lagi sambil memaksa mulutnya tertawa. "Ha...ha...ha...!"respon Denaz dan Looney.

              Belum terjawab semua rasa penasaran Denaz dan Looney, sudah ditambah lagi dengan hal yang membuat tambah penasaran. Kali ini Denaz dan Looney sudah sangat yakin bahwa Naima pasti sedang ada masalah, karena nilai Try Out IPA III Naima sangat berbeda jauh dengan nilai Denaz dan Looney. Denaz:93, Looney 90, dan Naima:72. Untuk menyelidiki permasalahan Naima, Denaz dan Looney berunding tentang apa yang harus mereka lakukan supaya Naima bisa menceritakan semua masalah yang sedang dihadapinya kepada kedua sahabatnya itu. Setelah selesai berunding akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bercanda ria bersama Naima, kalau Naima tidak seceria biasanya berarti benar dia sedang ada masalah. "Hey, my friend!"sapa Denaz dan Looney kompak sambil menepuk bahu Naima. "Eh, kalian! Ada apa?"jawab Naima kaget. "Ma, kamu mau ikut kita berdua ke Jerman ga akhir ujian nanti? Soalnya kalau nilaiku berhasil ngalahin kalian berdua, mama janji ajak aku jalan-jalan ke Jerman, gimana?"tanya Denaz. "Ah, ga mungkin lah aku ikut kalian ke Jerman! Uang jajan aja ngepas, gitu mau ke luar negri! Kan mahal banget tuh biayanya, gila kamu!"kata Naima. "Kita ke sana ga pake biaya kok, kecuali kalo buat makan dan minum, jadi hemat banget lho! Masa kamu ga mau ikut sih?"paksa Looney. "Transpotnya kan bayar! Emang kalian naik apa, kok bisa gratis gitu?"Naima bingung. "Kita kan jalan kaki, jadi ga butuh biaya kan!?"tutur Denaz. "Ga ada cerita ya kalo ke Jerman tu jalan kaki, orang bodo juga tahu kalo itu ga mungkin banget lah! Ini bener Jerman luar negri itu kan?"jawab Naima sedikit marah. "Ya ga mungkin lah Jerman luar negri itu, kita itu mau ke Jerman: Jejer Panderman. Gratis kan transpotnya!?"goda Looney. "Hm!"kata Naima sambil memalingkan mukanya dan pergi. "Kan, bener kataku! Naima tu lagi ada masalah, buktinya dia ga respek kita bercanda kaya gitu. Kenapa lagi kalo bukan punya masalah, ya kan?"Looney menanggapi kepergian Naima. Kelihatan Denaz sedang berpikir. Hari itu mereka sudah tidak membahas kejadian itu lagi. Tiga hari setelah itu, Naima tidak masuk sekolah, padahal besok itu sudah saatnya mengikuti UAN di sekolah, tentu saja Denaz dan Looney bingung ada apa dengan sahabatnya itu.

             Sepulang sekolah, mereka berdua sepakat untuk menyelidiki masalah apa yang sedang dialami oleh Naima. Mereka berjalan menuju ke rumah Naima, tapi di depan gang rumah Naima ada kain putih bergambar tanda silang.... "Itu kan tanda ada orang meninggal, Ney! Ayo kita tanya ke Naima aja!"kata Denaz penasaran. Akhirnya mereka berdua  meneruskan perjalanan memasuki gang tersebut, tapi saat mereka melihat rumah Naima, ada banyak orang memakai baju hitam di sana. Kebingungan mereka semakin menjadi-jadi, dan tanpa pikir panjang mereka langsung bertanya kepada salah satu ibu di situ karena rasa penasaran mereka tidak bisa ditahan lagi. "Bu, kalau boleh tau siapa ya yang meninggal?"tanya Denaz. "Oh, itu neng, bapaknya Naima meninggal jadi korban tabrak lari waktu jemput Naima ke sekolahan dan keluarganya sudah tidak punya apa-apa lagi karena uangnya juga hilang diambil yang nabrak."jawab ibu itu. Denaz dan Looney hampir meneteskan air mata, tapi sebelum air mata itu menetes mereka langsung lari secepat kilat menghampiri Naima. "Naima!"panggil mereka. "Denaz! Looney!"Naima kaget. "Kenapa sih kamu ga mau ceritain ini ke kita, kan kita bisa bantu kamu. Jawab Naima!"paksa Denaz. "Aku cuma ga mau ngrepotin kalian aja, kalian kan udah baik sama aku, jadi aku ga mau lagi bikin kalian repot gara-gara aku."jawab Naima pelan. "Ga, Ma! Malahan kamu yang udah baik sama kita berdua dan kami mau bantuin kamu. Pokoknya untuk kita semua harus saling cerita satu sama lain baik suka maupun duka. Ok!? Oh, iya kalau bapak kamu meninggal, kenapa kamu ga masuk sekolah sampe tiga hari?"sambung Denaz. "Ehm, semua perlengkapan sekolahku dijual untuk makan ibu dan kedua adikku, kan ibu ga kerja jadi mau dapet uang dari mana!?"jawab Naima sambil meneteskan air mata. "Kalo masalah itu papaku bisa bantu, kebetulan di pabrik kue papaku butuh satu buruh lagi, apa ibu kamu mau kerja di sana?"Looney menawarkan diri. "Oh, pastinya ibuku mau. Makasih ya semua, kalian memang bener-bener sahabat sejatiku!"kata Naima bangga. "We are always be there for you."Denaz dan Looney mengakhiri percakapan sambil memeluk Naima.

            Keesokan harinya, saat UAN dilaksanakan anak-anak sudah tidak sabar menunggu pengumuman. Dan saat pengumuman ternyata nilai tertinggi se-SD Harapan Kasih adalah: peringkat 3 Denaz; peringkat 2 Looney; dan peringkat 1 Naima. "Wah, ga jadi ke Jerman deh kita!"goda Denaz. "Ha...ha...ha!!!"semua tertawa sambil berpelukan.


~ TAMAT ~


Jumat, 15 Oktober 2010

ab0ut Hudson


HUDSON PRANANJAYA


 Hudson Prananjaya (31 thn) adalah salah satu finalis Indonesia Mencari Bakat (IMB) yang berasal dari Jogjakarta.
Hudson menampilkan bakatnya sebagai penyanyi, namun dengan konsep two face, yaitu berperan sebagai laki-laki dan perempuan dalam satu tubuh sekaligus.





Hudson yang tinggal di Kampung Sayidan Kota Yogyakarta tersebut mengatakan konsep two face adalah ide yang diciptakannya sendiri.Hudson ingin membuat sesuatu yang baru yang belum pernah ditampilkan orang lain. Konsep two face menampilkan riasan dan kostum yang menggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
“Yang sulit adalah pada kostum, karena harus menjadikan satu dari dua karakter kostum yang berbeda,” kata Hudson.

Awalnya, Hudson merias wajah dan menjahit kostumnya sendiri. Tetapi karena kesibukan yang mulai padat, akhirnya Hudson meminta bantuan make up artist untuk merias wajahnya dan perancang busana untuk menjahitkan kostumnya.

Inilah 5 Fakta Unik Hudson Prananjaya
  1. Hudson pernah bekerja sebagai pembuat show lip-sync di berbagai even pernikahan.
  2. Dia juga pernah menjadi event manager sebuah kelab hingga akhirnya menemukan konsep penampilan menyanyi dua wajah.
  3. Dia sering bolak-balik ke toilet ketika hendak berpentas.
  4. Kostum panggung Hudson dijahit temannya, Eko.
  5. Dia telah memiliki 30 kostum panggung untuk koleksi.