Pages

Jumat, 05 November 2010

SANTO MARTINUS

*      Martinus lahir di Hungaria Barat, sekitar tahun 316, dari keluarga kafir. Pada umur muda ia masuk tentara, dan dalam rangka tugas sampai di Perancis. Di situ ia dibaptis pada umur delapan belas tahun. Ia lalu meninggalkan tentara dan menempuh hidup rahib (pertapa) di bawah pimpinan santo Hilarius. Dalam tahun 371 ia dipilih menjadi uskup Tours di Perancis. Sebagai uskup, ia tetap berusaha untuk hidup sebagai rahib dan masih mendirikan beberapa biara. Pada akhir abad keempat itu, orang-orang kota hampir semua Kristen, tetapi orang di pedesaan masih tetap kafir. Martinus lalu mulai mewartakan Injil, dengan hasil baik. Ia meninggal dunia pada tahun 397.

*     Pada suatu malam dalam musim dingin tersebutlah seorang perwira yang sedang dalam perjalanan dinas. Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang pengemis yang menggigil kedinginan. “Bagaimana aku dapat membantu orang yang malang ini?” pikirannya. Sebab, perwira itu tidak membawa uang sepeser pun. Lalu ia melepas mantolnya dan dengan pedangnya dibelahnya menjadi dua. Yang separuh diberikannya kepada pengemis itu. Gemetar ia menerimanya.
Perwira Romawi itu bernama Martinus, seorang kelahiran Hungaria yang dibesarkan di Italia. Sudah lama ia tertarik pada agama Kristen, tetapi sampai saat itu ia masih magang. Malam itu juga Martinus seakan-akan mendengar Kristus berkata kepada para malaikat: “Dia seorang magang, tetapi sudah memberikan separuh mantolnya kepadaKu.” Sabda ini meneguhkan niat Martinus. Dan tak lama kemudian ia pun dibaptis. Lalu ia minta berhenti dari dinas ketentaraan. “Saya ini tentara Kristus, karena itu saya tak boleh berperang,” katanya. Atasannya dan perwira-perwira lain menuduhnya pengecut. Tetapi dengan lantang ia menjawab: “Saya sedia berdiri tanpa senjata di tengah-tengah dua barisan yang sedang bertempur.” Akhirnya, permintaan berhenti dikabulkan. Martinus kemudian menjadi murid S. Hilarius di Poitiers (Perancis) dan diutus ke Iliricum (Yugoslavia) untuk memberitakan Injil. Tetapi karena perlakuan buruk dari kaum Arian, ia mengundurkan diri dan bertapa di sebuah pulau dekat pantai selatan Perancis. Pada usia 45 tahun ia menggabungkan diri lagi dengan Hilarius dan mendirikan serikat rohaniwan setengah pertapa di Liguge. Inilah biara pertama di Perancis. Lima tahun kemudian umat di Tours memilihnya menjadi uskup.
Martinus sangat giat dalam menyebarkan Kabar Gembira. Khotbah-khotbahnya ditunjang oleh banyak keajaiban. Dengan jalan kaki, naik keledai atau dengan perahu layar ia mengunjungi semua desa di keuskupannya. Ia tak gentar menghancurkan tempat-tempat pemujaan berhala, namun ia pun tanpa takut-takut menentang hukuman mati yang dijatuhkan kaisar terhadap tukang-tukang sihir dan penyebar ajaran sesat. Itulah sebabnya ia tidak disukai oleh orang-orang Kristen yang fanatik. Tetapi Martinus tetap pada pendiriannya: menjunjung tinggi keadilan dan menentang sistem paksaan. Martinus merupakan salah seorang di antara orang-orang suci pertama yang bukan martir.
Martinus (316-397), biarawan dan uskup; lahir di Sabari (Hungaria) dan meninggal di Tours (Perancis). Lambang : seorang perwira Romawi menunggang kuda, membagi dua mantolnya dan memberikannya sebagian kepada seorang pengemis.

0 komentar:

Posting Komentar